Minggu, 01 September 2019

Atletik menjadi cabang olahraga prioritas bagi SDN 5 Kedungsari, Gebog, Kudus. Ekstrakurikuler dan jam olahraga jadi wadah untuk mengasah kemampuan atlet. Bahkan, pihak sekolah juga mendatangkan pelatih dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kudus.
Selama ini, kecamatan Gebog rutin menyumbang atlet atletik bagi kontingen atletik Kudus. Hanya, saat sudah menginjak bangku SMP, talenta-talenta itu mulai hilang. Terputusnya rantai bakat atletik dari SD menuju SMP lantaran atlet mulai menekuni cabang olahraga baru atau ada yang benar-benar berhenti.
Oleh sebab itu, SDN 5 Kedungsari berniat melanjutkan bakat-bakat atletik lewat ekstrakurikuler dan jam olahraga. Ekstrakurikuler atletik di SDN 5 Kedungsari berlangsung setiap Rabu pukul 15.00 sampai 17.00. Ada tiga atlet atletik yang dimiliki SDN 5 Kedungsari. Yakni Sinta Kurniawati (lari sprint dan estafet), Dinar Tri Wenityas (lompat jauh), Ikhza Jaelani (sprint dan lompat jauh).
Kepala Sekolah SDN 5 Kedungsari Bapak Tuliyono Muliadi mengaku, akan memaksimalkan ekstrakurikuler dan jam olahraga. ”Kami berusaha agar anak tetap berlatih. Bisa dari ekstrakurikuler maupun jam olahraga.
Di 2019 ini, SDN 5 Kedungsari mendapat dukungan dari pelatih atletik yang sekaligus Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kudus Firdaus. Karena sekolah tersebut sudah menyumbangkan atlet atletik bagi kontingen Kota Kretek.
Firdaus mengungkapkan, meski sudah terjun sebagai atlet, dia tak mau tergesa-gesa menjuruskan anak asuhnya itu. Sebab, mereka masih tergolong atlet muda. ”Anak-anak belum bisa saya spesifikasikan nomor atletiknya. Karena mereka harus mencoba semua nomor pertandingan atletiknya,” tandasnya. Menurutnya, yang terpenting anak suka dulu dengan atletik.
Porsi latihan ditambah setiap hari Selasa dan Kamis seusai pulang sekolah pukul 13.00 sampai 14.00. Lalu pada Minggu pukul 07.00 sampai 08.30.
Porsi latihannya itu disesuaikan dengan usia anak. Meliputi teknik berlari yang benar, sprint ABC, dan cara melompat yang benar.